RSS

Sepuluh taktik pemurtadan

02 Jun

Semua orang telah mafhum, agama Kristen adalah agama misi. Tentang hal ini diterangkan dalam kitab Bibel. “Kata Yesus: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku doa baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus” (Matius 28:19)

Dalam kitab Bibel itu juga, orang-orang Kristen dihalalkan menempuh berbagai cara seperti menipu, pura-pura, berbohong dan lainnya agar tujuan misi tercapai. “Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak, dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih sayang karunia menjadi berlimpah-limpah” (Roma 5:20)

Berpegang pada dua dalil itu, tak heran jika umat Kristiani sangat giat menyebarkan misi kristenisasi ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia.

Mereka pun tak sungkan-sungkan menjalankan cara-cara yang keji, curang dan menjijikan kepada umat lain. Meskipun aturan tentang penyebaran agama telah dibuat, namun orang-orang Kristen tak pernah mau tunduk. Bahkan, Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri yang mengatur tentang tata cara penyebaran agama di Indonesia, sering dilanggar.

Untuk itu, tak ada salahnya kita mengetahui cara, strategi dan taktik yang dikembangkan mereka dalam memurtadkan kaum muslimin. Di bawah ini dijelaskan beberapa taktik, strategi dan cara itu.

1. Pemurtadan dengan cara kawinisasi.

Sasaran utama gerakan pemurtadan ini, kebanyakan para muslimah. Untuk menikah, seorang pria Kristen biasanya pura-pura masuk Islam. Setelah menikah, pria itu lalu mengajak pindah ke agama Kristen. Seperti perbuatan yang dilakukan Agus (nama samaran) kepada Dona (nama samaran). Untuk menikahi Dona, Agus, pura-pura masuk agama Islam. Setelah nikah dan dikarunia satu orang anak, Agus memaksa Dona pindah ke agama Kristen. Meskipun sempat tergoncang, namun akhirnya Dona mampu lepas dari jebakan busuk Agus.

2. Pemurtadan dengan cara diculik, dihamili dan dimurtadkan.

Sasaran utama cara ini kebanyakan juga para muslimah. Hampir mirip dengan cara pertama, bedanya cara ini lebih kasar dan keji. Para muslimah langsung diculik, disekap, diperkosa kemudian dibaptis. Selain itu, otak para muslimah itu pun dicuci lantas dijejali doktrin Kristen hingga akhirnya ia membenarkan ketuhanan Yesus. Contohnya kasus penculikan, pemerkosaan dan pemurtadan siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Padang, Khairiyah Anniswah alias Wawah yang sempat membuat heboh kota Padang beberapa waktu lalu. Setelah diculik, Wawah diberi obat perangsang lalu diperkosa oleh seorang aktivis Kristen. Karena tak berdaya, Wawah akhirnya di bawa ke gereja dan dibaptis.

3. Pemurtadan dengan cara menjanjikan pekerjaan, kursus atau beasiswa.

Sasaran tembak mereka biasanya muslim dan muslimah lulusan SMP/SMU yang mengalami kesulitan mencari pekerjaan atau kepada mereka yang tak mampu. Para aktivis gereja biasanya langsung menjanjikan sebuah pekerjaan dan beasiswa secara gratis asal mau pindah agama. Seperti yang dialami Heryanto. Pemuda yang sehari-hari mengajar ngaji anak-anak di Manado itu, ditawari Edi Sapto pekerjaan dan beasiswa kuliah di Jakarta. Sampai di Jakarta, pekerjaan yang ditunggu-tunggu itu tak kunjung datang. Heryanto malah dipaksa pindah agama Kristen dan diwajibkan mengikuti acara gereja dan kebaktian. Kini Yayasan Dian Kaki Mas yang dijadikan tempat pemurtadan itu, sedang digugat warga dan aparat pemerintah setempat. Karena mereka merasa telah ditipu yayasan Dian Kaki Mas. (Lihat tulisan Babak Baru Pemurtadan).

4. Pemurtadan berkedok kemanusiaan di desa-desa terpencil.

Cara pemurtadan seperti ini dilakukan kepada orang-orang tak mampu sambil memberi sejumlah makanan pokok dan keperluan sehari-hari seperti beras, mie instant, gula, minyak, pakaian, obat-obatan dan lainnya. Bantuan itu terus dilakukan, sampai mereka merasa tergantung. Setelah orang-orang tergantung, mereka baru mengatakan bahwa bantuan ini datang dari Tuhan Yesus, kalau mau terus mendapatkan bantuan, mereka harus pindah ke agama Kristen. Pemurtadan seperti ini banyak dijumpai di daerah-daerah terpencil dan miskin seperti Gunung Kidul Yogyakarta, Klaten, Kalimantan dan lainnya.

5. Pemurtadan berkedok ulama atau keluarga ulama.

Modusnya, seorang aktivis Kristen mengaku-ngaku sebagai mantan ustad atau keluarga ulama terpandang yang kemudian murtad. Tujuannya, untuk meragukan keyakinan umat terhadap Islam dan selanjutnya membenarkan doktrin Kristen. Kasus ini pernah terjadi di Padang beberapa waktu lalu. Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah mengaku-ngaku sebagai adik kandung Buya Hamka. Karena ulah pendeta Willy, tak sedikit yang percaya dengan kesaksiannya. Namun, setelah diteliti, ternyata Pendeta Willy bohong besar. Salah seorang putra Hamka menyatakan sepanjang hayatnya, ia tak pernah mempunyai paman yang bernama Willy Abdul Wadud Karim Amrullah.

6. Pemurtadan dengan cara penyebaran narkoba.

Narkoba dan obat-obat terlarang lainnya disebar mereka ke para pemuda baik ke anak SD, SMP, SMU bahkan sampai mahasiswa. Mereka terus menjejali obat haram tersebut hingga para pemuda harapan bangsa ini menjadi tergantung dengan obat-obatan itu. Kalau sudah demikian, para pemuda itu dimasukkan ke tempat rehabilitasi untuk disembuhkan dari ketergantungan obat. Di tempat rehabilitasi itulah, para pemuda yang kecanduan obat itu dicuci otaknya, dimasukkan doktrin-doktrin Kristen.

7. Kristenisasi terselubung dengan mendirikan sekolah-sekolah teologi.

Sekilas lalu, sekolah-sekolah teologi ini memang tak ada masalah. Kegiatan belajar-mengajar tak jauh beda dengan sekolah-sekolah tinggi lainnya. Tapi, sejumlah pihak menyakini kristenisasi dijalankan secara terselubung. Mereka mencontohkan Sekolah Tinggi Apostolos. Namun, pengurus STT itu sendiri membantah adanya program kristenisasi. Tapi, kalau dicermati lebih mendalam, dugaan adanya kristenisasi terselubung itu ada. Konsentrasi STT Apostolos, pada studi islamologi dengan jumlah mata kuliah sebanyak 36 SKS. Meliputi mata kuliah Pengantar Studi Islam, Studi al Qur’an, Studi al Hadits, Filsafat Islam dan lainnya. Bahkan, mereka juga mengundang sejumlah dosen berbagai perguruan tinggi agama Islam. Seiring tujuan STT Apostolos untuk mencetak pemimpin gereja masa depan yang mampu berdialog dengan dunia Islam, sejumlah pihak menilai ada upaya lain untuk mengorek kelemahan Islam terutama al Qur’an dan al Hadits.

8. Pemurtadan melalui surat-surat atau korespondensi.

Kristenisasi ini dilakukan melalui surat-menyurat. Surat itu berisi sebuah buletin, mirip seperti buletin Islam yang sering dibagikan setiap shalat Jum’at. Isinya membahas masalah perbandingan agama dengan menitikberatkan pada pemutarbalikan tafsir al Qur’an dan al Hadits. Dari ulasannya terkesan sekali mendukung doktrin ketuhanan Yesus. Biasanya, surat itu hanya mencantumkan kotak pos. Menurut Sekjen FAKTA, Abu Deedat, kristenisasi dengan gaya korespondensi ini bertujuan mendangkalkan akidah umat Islam. Contohnya buletin “Habari Lo Ilomata”. Setiap terbit, buletin ini mencoba mengaburkan keyakinan umat Islam dengan cara membuat pertanyaan-pertanyaan yang menggiring untuk mendukung ketuhanan Yesus. Pada terbitan Ilomata edisi nomor 11 tahun 2001, dikutip ayat al Qur’an Surah an Nur ayat 34, “Dan sungguh kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang menerangkan dan sebagai perumpamaan dari mereka yang terdahulu sebelum kamu .”, dari situ dibuatlah pertanyaan-pertanyaan yang menggiring umat untuk mengakui kebenaran Yesus. Pertanyaan itu, antara lain, kitab suci mana yang dimaksud, yang menerangkan tentang orang-orang terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw? Kemudian bagi mereka yang berhasil menjawab benar, akan disediakan hadiah berupa Kitab Suci Injil. Tak hanya buletin Ilomata, buletin serupa yang banyak beredar di tengah-tengah masyarakat misalnya brosur “Rahasia Jalan ke Surga”, “Membina Kerukunan Umat Beragama”, atau brosur-brosur Shirathal Mustaqim seperti “Keselamatan”, “Siapakah yang Bernama Allah”, “Stop”, “Injil Barnabas”.

9. Pemurtadan dengan cara menerbitkan buku-buku Kristen tapi berkedok Islam.

Menurut Tim Forum Antisipasi Kegiatan Pemurtadan (FAKTA), ada dua target yang akan dicapai dari penerbitan ini. Pertama, target ke dalam, untuk meneguhkan ajaran Kristen seolah-olah ajaran kristenlah yang paling benar. Kedua, target ke luar, untuk mengelabui umat yang masih dangkal pemahaman agamanya agar mau membaca buku-buku itu kemudian membenarkan ketuhanan Yesus. Mereka menyakini, umat Islam tak terlalu curiga terhadap misi mereka. Pendeta-pendeta Kristen sangat produktif membuat buku-buku seperti ini. Puluhan bahkan ratusan buku saat ini disinyalir beredar ke tengah-tengah masyarakat seperti buku karya H Amos alias Poernama Winangun “Upacara Ibadah Haji”, “Isa as dalam Pandangan Islam”, “Riwayat Singkat Pusaka Peninggalan nabi Muhammad Saw”, atau karya Danu Kholil Dinata seperti “Kristus dan Kristen di Dalam al Qur’an”. Dan “Jawaban Atas Buku Bibel, Qur’an dan Science”, Dialog Tertulis Islam-Kristen” karya Hamran Amrie.

10. Pemurtadan dengan meniru dan memakai idiom atau atribut Islam.

Pemurtadan dengan memakai atribut, dan idiom Islam tak asing lagi di beberapa daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Minang, Sunda dan lainnya. Tujuannya, agar kaum muslimin meragukan ajaran Islam dan mau mengakui kebenaran doktrin Kristen. Di Kampung Sawah misalnya orang-orang Kristen sudah terbiasa memakai atribut Betawi yang identik dengan Islam. Laki-lakinya mengenakan kopiah dan sarung seperti orang Betawi saat menjalankan shalat. Begitu juga yang perempuan, memakai kerudung mirip none betawi habis pulang ngaji. Lain lagi di daerah jawa tengah, mereka meniru adat kebiasan Islam seperti tahlilan, mengucapkan assalamu’alaikum, pakai kopiah dan lainnya.

nah sudahkah lingkungsn kita menjadi korban…? lingkungan keluarga kita…? atau teman teman kita…?

atau bahkan mungkin kita sendiri pernah atau masih menjadi korban…? akan tetapi kita terlalu asik untuk “cuek” atau “masa’ bodo’ ” dengan apa yang sedang kita alami……?

jadilah manusia yang pintar, jangan jual aqidah mu demi sesuatu yang bersifat sementara, bersikap, dan berfikirlah dewasa, jadilah bijak dalam mengambil keputusan. semoga Allah senantiasa melindungi kita, amin

 
14 Komentar

Ditulis oleh pada Juni 2, 2010 inci Islam, Kristologi

 

14 responses to “Sepuluh taktik pemurtadan

  1. hidayat

    Juni 10, 2010 at 12:20 pm

    tim fakta kadang-kadang ngawur, memang ada sebagian umat kristen dengan kelompok tertentu melakukan hal seperti itu, tetapi tidak semua, demikian dengan asumsi bahwa teroris identik dengan islam padahal tidak semua bukan??
    Jangan terlalu mengeneralisasikan / menyamaratakan. Kalo kemudian sebuah budaya kemudian itu diklaim islam sangat naif…bodoh. Masak cuma pake peci sudah diklaim sebagai atribut islam..belajar sejarah dulu aja mas..

     
  2. febian

    September 21, 2010 at 10:30 am

    udah…lah g usah diributi….sesama islam dilarang saling ribut…..yang buat kita agak lemah justru karena kita sendiri…dengan banyaknya perpecahan. ok lah ada perbedaan, tapi diluar kita harus tetap kompak…..karena di agama lain pun punya banyak pecahan tapi tetap kompak…..itulah kenapa mereka sekilas tampak lebih kuat.
    saya sendiri mengikuti fiqih Ahlul bayt (saya tidak akan menyebut ikut mazhab ini atau itu…karena nanti dianggap mau berpecah juga. karena sebenarnya Islam itu memang hanya satu….tapi seiring waktu berjalan terjadi gradasi yang disebabkan keegoisan para ulama dsb yang akhirnya ada banyak perpecahan) tapi saya tetap menghormati yg menggunakan fiqih selain dari ahlul bayt….karena pada intinya kita sesama muslim yang bernabikan Muhammad saaw, bertuhankan Allah, berkitab Qur’an, mendirikan shalat 5 waktu, membayar zakat, dan sama2 mempercayai yg ghaib dan hari perhitungan. kecuali ahmadiyah karena ia punya nabi baru…….

     
  3. sanni gunawan

    Mei 11, 2011 at 1:32 am

    Setuju dengan ke2nya…Kitab Suci harusnya dimaknai untuk memberi “jalan” keselamatan bagi umat yang mengimaninya sebagai firman Tuhan. Tafsirnya harus kearah positif menuju Tuhan yang Esa. Tak akan selesai kalau di tafsirkan ke arah negatif.
    Baik Islam maupun Kristen, semua memiliki “penyesatan”.
    Tuhan dengan kuasanya bisa menjadikan manusia HOMOGEN, tapi fakta nya..Tuhan menciptakan apa yang ada sekarang(heterogen)
    Dihari penghitungan/penghakiman, kita akan di “hakimi” sesuai dengan perbuatan kita masing-masing, jadi kita (pribadi) harus tetap waspada dan uji “jalan” yang kita tempuh.
    Mudahan kita setia sampai garis finish. Kemuliaan hanya bagi TUHAN kita Sang Pencipta dan Esa.
    ps..Aku kristen(minoritas) yang tidak menyembah patung dan merayakan natal,paskah dll. Salam damai

     
  4. Rini

    Januari 3, 2012 at 11:38 pm

    Mari kita belajar sebaik-baiknya, menyelidiki kitab-kitab suci seperti yang diperintahkan Allah untuk mencari jalan kebenaran bukan untuk memuaskan emosi dan mengujat-hujat padahal kita tidak pernah tahu isi kitab suci kita sendiri.

     
  5. shermankuntjara

    Januari 24, 2012 at 7:53 am

    Sungguh saya menyayangkan apa yang anda tulis itu SAMA SEKALI TIDAK menyentuh soal apa itu KeKristenan, anda tidak memahami tetapi anda bisa menjabarkan sesuatu yang anda tidak pahami..hasilnya ? SALAH BESAR.
    Contoh :
    Anda saja SALAH MEMAKNAI Ayat Firman TUHAN yang anda kutip di atas (Rom 5:20), belajar dulu yang benar, belajar dari sumber yang benar sehingga anda bisa mengerti apa makna dari Firman TUHAN di atas, supaya anda tidak berkomentar seperti (maaf) orang mabuk menembakkan Senjata Otomatis secara membabi buta.
    Tunjukkan ke kami SATU AYAT SAJA di dalam Alkitab yang membenarkan (apalagi memerintahkan) menjadikan bangsa2 sebagai murid Kristus DENGAN CARA APAPUN….!!
    Kalau Anda memang menguasai dan mengerti apa yang anda tulis di atas dengan baik…berarti anda tahu referensinya dari mana….SILAHKAN DISEARCH REFERENSINYA…sampai anda matipun tidak bakal anda temui.

    Saran saya….berbicaralah setelah memahami apa yang anda bicarakan, bukankah Islam TIDAK MENGAJARKAN FITNAH ?

    God bless you 🙂

     
    • indrawidjaja

      Januari 24, 2012 at 11:11 am

      silahkan bapak baca di roma 4 ayat ke 15 “Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.”

      lalu apakah anda pernah membaca roma juga ke 7 ayat ke 8 : Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.

      dan silahkan anda referensikan dengan yohanes 15 ayat ke 22??? (“Sekiranya Aku tidak datang dan tidak berkata-kata kepada mereka, mereka tentu tidak berdosa. Tetapi sekarang mereka tidak mempunyai dalih bagi dosa mereka!”)

      aneh sekali jika anda kebingungan disini,,, atau anda membela habis habisan apa yang anda jalani selama ini padahal anda tidak mengetahui bagaimana dan seperti apa agama anda

      saya tidak membuat referensi dari manapun, ini saya tulis sendiri, bapak baca baik baik dalam kitab bapak, dan kalau bapak mau mengerti tentang pemurtadan, bapak melek berita dong, kenali tuh lembah karamel, apa aja yg mereka lakukan disana

      dan saya rasa diagama kristen kan diajari, jika anda ditampar pipikanan apa yang harus anda lakukan,,,?

      tidak ada yang melakukan fitnah disini melainkan anda yang melakukan pembelaan buta tanpa ada dasar sama sekali, anda hanya mengatakan saya harus belajar, saya rasa sekolah seminari saya 6 tahun sudah cukup untuk menjelaskan penafsiran ayat yang saya bawa diatas

       
      • tl.elisa

        September 27, 2012 at 1:56 pm

        silahkan bapak baca di roma 4 ayat ke 15 “Karena hukum Taurat membangkitkan murka, tetapi di mana tidak ada hukum Taurat, di situ tidak ada juga pelanggaran.”

        Jawab :
        Anda menafsirkan sacara baca membaca lalu berlaga ahli kritologi.

        Roma 7:8 Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.

         
      • indrawidjaja

        September 27, 2012 at 2:24 pm

        Sebenarnya, apakah jika dengan tidak adanya pelanggaran maka boleh meniadakan hukum taurat? Apakah boleh hukum tuhan ditiadakan manusia biasa sekelas paulus? Yang mana bahkan yesus sendiri sudah mewanti wanti? Atau anda gak pernah baca ayatnya? Saya kutipkan ya,,, tolong baca,,,,

        Matius 5:17 – 20

        5:17 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
        5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
        5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
        5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

        Dengan kata2 yesus diatas, dapat disimpulkan tempat nya opaulus bukan di kerajaan sorga,,,,, tapi di,,,,, (jawab aja sendiri yaa,,,)

        Anda mengatakan anda seminary namun anda berkomentar dengan menunjukan keilmuan biblika yang sangat rendah, sungguh seminari anda adalah aib bagi dunia keilmuan biblika dan dunia kristen

        Belajar lagi ya nak, kalo udah rada pinter dikit baru komentar,,,, jangan ngotorin blog orang ^_^

         
  6. Buyuang

    November 12, 2012 at 1:56 pm

    No. 5 ……..Pendeta Willy Abdul Wadud Karim Amrullah mengaku-ngaku sebagai adik kandung Buya Hamka. Karena ulah pendeta Willy, tak sedikit yang percaya dengan kesaksiannya. Namun, setelah diteliti, ternyata Pendeta Willy bohong besar. Salah seorang putra Hamka menyatakan sepanjang hayatnya, ia tak pernah mempunyai paman yang bernama Willy Abdul Wadud Karim Amrullah.

    >> diatas disebutkan Putra Buya Hamka, tapi entah siapa putra buya yg dimaksud.
    Ini salah satu tambahan dan pernyataan anak Alm Buya yg terbaru. ( 9 Oktober 2012) di mailinglist RantauNet.

    Pak Abdul Wadud memang adik tiri Buya Hamka. Confirmed.
    > Ayah mereka Haji Rasul punyo 3 istri (indak pado waktu nan samo): Siti Raihana, Siti Shafiah, dan Siti Hindun.
    >
    > Siti Raihana wafat di Makkah, maninggakan surang anak padusi (kudian jadi istri Buya Sutan Mansyur, kakak ipar dan guru Buya Hamka. Buya St Mansur pernah jadi Ketum Muhammadiyah). Haji Rasul lalu dinikahkan keluarga dengan adiak Raihana, yakni Siti Shafiah, induak Buya Hamka. Pasangan ko punyo ampek anak (Buya Hamka/Abdul Malik, Abdul Kudus, Abdul Karim dan Asma Karim). Lalu satalah Haji Rasul bacarai jo Siti Shafiah, akibek campur tangan keluarga pulo seperti ditulih Buya dalam “Kenangan-kenangan Hidup”, Haji Rasul menikah lagi dengan Siti Hindun, dan punyo anak tungga: Abdul Wadud (kudian jadi Pendeta Willy tu).
    >
    > Semoga informasi ko menjernihkan caruik-maruik soal hubungan Buya Hamka-Abdul Wadud.
    >

    ===========

    Tadi ambo sampek mananyokan titipan pertanyaan tentang Pdt. Willy Abd. Wadud ka Pak Irfan Hamka. Intonya sarupo seperti informasi ambo tadi pagi, bahwa liau memang adik tiri Buya Hamka.

    Ado tambahan informasi dari Pak Irfan, nan off-the-record indak biso ambo sampaikan, dan ado nan buliah dibagi ka urang rami. Nan kaduo ko adolah bahwa Buya Hamka samaso hiduiknyo ALAH TAHU bahwa adiak tirinyo itu pindah kiblaik. Nan mambari tahu adolah Pak Rusdi Hamka (kakak Irfan) sapulang dari AS dan malapor ka Buya bahwa “Pak Etek sabalun makan mambuek tando iko (Irfan memperagakan cara umat Katolik membuat simbol salib.”

    Ambo tanyo, ” Baa reaksi Buya wakatu itu?”

    Jawek Pak Irfan. “Buya bilang yang penting anak-anak indak boleh sarupo (Abdul Wadud) itu.”

    Jadi ruponyo, sabalun Abdul Wadud karajo di Bali (Pacto) mambao istri, Vera, mereka tingga di rumah Buya di dakek AL Azhar tu. “Buya nan mancarian karajo ka Pak Hasyim Ning,” ungkap Irfan. Dek karano itu, pindahlah adiak tirinyo tu Bali (dan sataruihnyo seperti cerita Abdul Wadud di dalam biografinya yang dibahas Ajo Sur). Wakatu pasangan tu akhianyo menjadi Nasrani (Vera baliak ka agamo lamonyo) Buya alun tahu. Mungkin Abdul Wadud sagan pulo mambari tahu kakaknyo tu. Baru satalah Abd Wadud kembali ke AS dan Rusdi Hamka singgah ka rumah Pak Eteknyo tu, tabongkalah “adegan di meja makan” tu.

    Nan off-the-record sabananyo jauah labiah seru. Tapi dek namonyo dipasan off-the-record, mohon dimaklumi. Rasonyo cukuik tambahan info di ateh yo?

     
    • indrawidjaja

      November 13, 2012 at 12:43 am

      Sebenernya bingung juga sama komentar ini,,,,, gak gitu ngerti artinya,,, maaf saya bukan orang Sumatera Barat,,,,

      Untuk yg membaca,, jika terjadi “roaming” maka silahkan hubungi si-penulis reply diatas yaa

       
  7. Ireng Tgp

    Februari 17, 2015 at 2:51 pm

    AYAT-AYAT QURAN SENDIRI YANG MEMBUAT ORANG PADA MURTAD MENJADI KRISTEN…!
    Lihatlah ayat2 Quran berikut yang tak mampu ditandingi Mohammad…. (yg katanya tokoh sentral di Quran)
    Hanya Isa (yesus) anak Maryam yang langsung masuk Syurga kerana Dia suci. (Maryam, 19:19)
    Bahkan dia (yesus) terkemuka di dunia dan di akhirat … (Al Imran, 3:45)

     
    • indrawidjaja

      Februari 17, 2015 at 4:33 pm

      Ini orang kristen mencoba mengangkat yesus menjadi tuhan koq pake dasr ayat Quran ya ^_^,,, masuk Islam aja dulu mas hehehehe

       
      • gozali

        Mei 12, 2015 at 6:12 pm

        Mbuletisasi !

         
  8. gozali

    Mei 12, 2015 at 6:10 pm

    Meluruskan artikel ini : Taktik itu justru akalnya yg dipakai untuk meng kristenkan orang non-Kristen , jangan diputar balik . Kalau Islamisasi tidak ada dalam kamus orang Islam, yg ada adalah orang kafir mengaku ngaku akan panggilan Roh Kudus thdp orang2 pilihan.

     

Tinggalkan komentar